free counters


My site is worth $2022.1.
Berapa harga Blog/Web Anda?

WHO KNOWS, WHO IS ACTUALLY THE GREAT AND THE MOST TERRORIST IN THE WORLD ?

Rabu, 18 Mei 2011

Korelasi antara Kelulusan Siswa SMA dengan Naiknya Penjualan Kondom

Judul di atas bukanlah judul sebuah Skripsi, Tesis, atau Karya Ilmiah. Melainkan judul salah satu berita yang mewarnai gegap gempitanya kelulusan Siswa SMA, SMK beberapa waktu yang lalu. Ternyata tak hanya pada momen Valentine Day saja, omzet penjualan JASMANI (Jas-nya mani) meningkat drastis, tetapi telah merambah pada momen celebrasi kelulusan siswa SMA. Sebenarnya lulus sma hanyalah salah satu langkah kecil yang mesti dilalui, dalam sepenggalan hidup kita. Bila kita sadar, maka kita tak akan mengapresiasi kesuksesan kecil berupa kelulusan itu dengan bentuk-bentuk yang luar biasa, arogan dan banyak membawa madharat, juga sesat. Kita cukup berucap الحمد لله رب العلمين seraya berpikir keras, merenung, dan menatap ke depan, bahwa perjalanan ke depan jauh lebih berat dan menuntut energi tinggi dan luar biasa dari sekedar dibuang-buang untuk hal yang tak bermanfaat, bahkan sebagian merugikan orang lain, dengan pawai arak-arakan kendaraan, serta yang terbaru justeru membawa maksiat (zina) dengan indikasi meningkatnya penjualan kondom seperti yang terliput dalam berita di bawah ini yang diambil dari : OKEZONE punya ..

JAKARTA _ Siswa kelas tiga SMA saat ini tengah bergembira menyusul telah diumumkannya hasil ujian nasional. Sederet acara pun dilakukan para siswa, baik secara positif hingga yang mengarah ke hal-hal negatif.

Namun, ada fenomena lain dibalik berita kelulusan para tunas bangsa tersebut. Dimana, penjualan alat kontrasepsi jenis kondom meningkat tajam di pasaran. Ironisnya, beberapa pembelinya adalah siswa SMA.

Berdasarkan penelusuran okezone ke sejumlah apotik dan minimarket di beberapa kawasan Jakarta, penjualan kondom memang lebih laris dari biasanya. Hal ini terjadi pada pekan ini dimana bertepatan dengan berita kelulusan siswa SMA.

"Memang pembelinya meningkat. Bahkan, banyak pembeli yang masih pelajar SMA. Mungkin mereka baru lulus sekolah," ujar seorang penjaga apotik di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, yang enggan disebutkan namanya.

Hal senada diakui seorang karyawati minimarket di bilangan Sawah Besar. "Iya banyak ABG yang beli (kondom)," katanya sambil malu-malu dan menghindari percakapan.

Menanggapi fenomena ini, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi mengatakan, tindakan melenceng para siswa tersebut sangat tidak edukatif karena tidak pernah diajarkan pihak sekolah. Karena itu, jika siswa kedapatan melakukan pesta seks bebas, pihaknya akan mendatangi sekolah yang bersangkutan.

"Pihak sekolah nanti bisa melaporkan kepada orangtua-nya. Karena ini juga sudah menjadi tanggungjawab orangtua. Dan bisa juga memberitahukan ke pihak keamanan karena itu merupakan ketertiban lingkungan," tukasnya saat dikonfirmasi.

Naudzubillahi min dzalik
Perlu pengertian dari pihak apotek dan penjual Kondom juga, untuk tidak welcome pada pembeli yang nyata-nyata masih di bawah usia. Bila perlu KTP mohon ditunjukkan saat membeli barang tersebut. Tapi "peduli setan" yang beli kakek-kakek atau bayek-bayek, yang penting ... barang Gue laku keras ... he he he ... itu mesti kebanyakan pemikiran mereka ... Persis seperti penjual warung dekat sekolah yang dengan entengnya, tanpa beban apa pun melayani anak-anak berseragam SMP yang membeli rokok di warungnya. Ya ...  kita memang nggak seperti orang-orang barat sana ... yang kepedulian terhadap rusaknya generasi muda sangat tinggi, yang selektif terhadap penjualan minuman beralkohol oleh anak-anak yang masih di bawah usia. .... Itulah Indonesia ....

1 komentar:

Ki YUSWA mengatakan...

Itulah Indonesia yang notabene mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi prilakunya sangat tidak Islami. Kata Bang Ali "Islamnya KTP sih....."

Posting Komentar

Slide

Picture Talk More Slideshow: Anang’s trip to Kabupaten Nganjuk (near Kediri), Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Kediri slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.
Anang Dwijo Suryanto. Diberdayakan oleh Blogger.

 
Powered by Blogger