free counters


My site is worth $2022.1.
Berapa harga Blog/Web Anda?

WHO KNOWS, WHO IS ACTUALLY THE GREAT AND THE MOST TERRORIST IN THE WORLD ?

Sabtu, 16 April 2011

Bapak Polisi Yang Jeli ...

Siang itu sekitar jam 11.00, sepulang sekolah, waktu saya menjemput anak saya yang TK, nun di depan sana, dekat jembatan, beberapa sepeda motor berhenti. Ada apa ya ... pikir saya. Ternyata ada operasi/razia kelengkapan berkendara oleh beberapa aparat polisi. Merasa ada yang kurang lengkap, kaca spion kiri tidak ada, karena saya pasang di sepeda motor istri, setelah kaca spionnya pecah saat jatuh, ketika mengantar anak-anak ke sekolah hari Sabtu beberapa minggu yang lalu, hati ini merasa tidak tenang, was-was dan khawatir.
Akhirnya saya putuskan balik dan akan ke warung di pinggir jalan yang tadi saya lewati, untuk menunggu sampai operasi selesai digelar. Ternyata gelagat saya ngacir ini diendus oleh Polisi. Dia memberi isyarat pada temannya yang ada di seberang jalan di belakang saya, bahwa ada korban yang mau ngacir. Tanggap akan isyarat temannya, Polisi yang diberi isyarat langsung menghampiri dan menghadang saya, tepat di depan saya, tepat di depan warung ketika saya hendak parkir.  Setelah melihat saya sekilas, dari ujung sepatu sampai ujung helm, sang Polisi bertanya dengan sopan, "Bapak seorang Guru ya ... ?"    "Wah wah wah ... jeli sekali Polisi ini .." pikir saya ..atau memang tampang dan profil guru seperti saya ini begitu familiar dan mudah dikenali, padahal waktu itu saya mengenakan helm teropong dan sedang tidak memakai seragam guru. "Ya ... benar Pak .. !" Jawab saya, agak grogi juga. "Bapak apa tidak punya SIM ... ?" Tanyanya kemudian. "Punya Pak ... " jawab saya, sambil mengambil dompet berisi SIM dan STNK di saku celana belakang. Tapi ternyata tidak ada gelagat dan niat dari Polisi tadi untuk meminta dan mengecek barang yang ditanyakan. "Lalu kenapa Bapak balik arah ?" Tanyanya sekali lagi., masih dengan gaya yang sangat sopan. "Saya mau ke warung Pak .." Jawab saya lagi. Insya Allah saya tidak bohong, karena memang niat saya akan ke warung dan benar saya menghindari razia Polisi, karena saya menyadari ada kelengkapan yang kurang dari sepeda motor saya. Dan ... polisi itupun mempersilakan saya ke warung ..
Ah ... andai saja ... andai saja ketakutan, ... kecemasan, ... kekhawatiran seperti tadi kita miliki setiap saat, ... setiap kita merasa bahwa kita belum melaksanakan sepenuhnya perintah-perintah-Nya ... bahwa masih banyak bekal dan kelengkapan untuk menghadap-Nya, yang masih kurang, ... dan karenanya mendorong kita selalu berbenah diri untuk melengkapinya, ... dengan amal-amal kebaikan, ... dengan syariat-syariat yang diperintahkan, ... betapa bahagianya hidup ini. Mengapa hanya karena sesama manusia kita merasa takut, cemas, khawatir, ... sedang pada Allah, ... zat yang Maha Kuasa, ... Yang Maha Mencipta, ... Yang  akan meminta pertanggung jawaban atas semua perbuatan kita, ... di segenap masa usia kita di dunia ini (sejak kita mukallaf/baligh), ... kita jarang memiliki kecemasan dan kekhawatiran yang kurang lebih sama dengan kecemasan yang kita rasakan terhadap manusia lain, seperti terhadap Polisi yang menggelar operasi/razia tadi ?
Wahai Allah, ... berikanlah pada hamba-Mu ini rasa takut, ... cemas, ... gelisah, ... manakala aku tinggalkan perintah-Mu, manakala aku langgar perintah-Mu, meski mungkin itu masih sebatas dalam taraf dan ranah di hati, ... dan baru sebatas niatan, ... Wahai Allah, ... Semoga Engkau kabulkan permohonan hamba-Mu ini. Amin.

1 komentar:

HUSNUZIA NAJMATUL FAJRI mengatakan...

Semoga Allah mengabulkan ... Amin

Posting Komentar

Slide

Picture Talk More Slideshow: Anang’s trip to Kabupaten Nganjuk (near Kediri), Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Kediri slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.
Anang Dwijo Suryanto. Diberdayakan oleh Blogger.

 
Powered by Blogger