Posted by Anang Dwijo Suryanto on Rabu, Maret 29, 2017
Posted by Anang Dwijo Suryanto on Rabu, Maret 29, 2017
800x600
Sungguh
sangat dilematis dan makan hati dan makan buah simalakama ternyata, untuk
menjadi pejabat yang jujur dan clean di negeri Pak Rebby, saat ini. Sungguh
sulit untuk tidak membuat bentuk-bentuk rekayasa dan kebohongan dalam banyak
hal. Salah satunya terkait dengan data
absensi (daftar ketidakhadiran) pegawai, termasuk di dalamnya adalah guru.
Sejak
pemberlakuan aturan bahwa jika seorang guru tidak masuk dengan alasan apapun
selama 3 hari atau lebih, maka TPP nya tidak bisa cair, maka akan ada banyak
guru yang tidak cair tunjangan sertifikasi atau TPP nya. Itu kalau mau jujur
lho. Arahan pejabat di atas dan juga
faktor pertimbangan nurani kemanusiaan senantiasa mengalahkan ghiroh untuk
melaksanakan nilai-nilai luhur ajaran agama, juga nilai karakter/mental...
Read more »
Posted by Anang Dwijo Suryanto on Rabu, Maret 29, 2017

Pak Rebby adalah guru yang cukup
senior di sekolahnya. Saat ini pangkatnya sudah cukup tinggi, sebab selama ini
cukup rajin mengurus kenaikan pangkatnya.
Namun sudah 9 tahun dari SK
pangkat terakhirnya turun, Pak Rebby belum juga segera mengurusi lagi.
Akibatnya beliau dilampaui banyak yuniornya. Usut punya usut ternyata Pak Rebby
mengalami kesulitan dan mengalami kesulitan dalam pembuatan karya tulis, hingga
tidak pernah membuat Karya Tulis Ilmiah. Meski hobby menulis tapi untuk
menyusun sebuah Karya Ilmiah beliau mengalami banyak kendala, khususnya faktor
semangat. Sebetulnya juga penuisan Karya Ilmiah...
Read more »
Posted by Anang Dwijo Suryanto on Selasa, Maret 28, 2017
Hari
kerja seorang guru seperti Pak Rebby adalah 6 hari kerja. Tidak seperti hari
kerja bagi Pegawai lain. Yang hanya lima
hari kerja, tetapi sampai sore hari. Jam wajib mengajar adalah 24 jam. Jadi
jika dirata-rata, satu hari bagi seorang guru adalah mengajar 4 jam pelajaran. Namun
meski masuk 6 hari kerja, bagi guru yang terjadwal mengikuti kegiatan
musyawarah guru, ada tersedia 1 hari kosong jam, sesuai hari pelaksanaan
musyawarah tersebut. Misalnya pelajaran Bahasa Jawa hari Rabu, IPA hari Kamis
dan sebagainya. Namun tak jarang bagi guru lain yang tidak terjadwal mengikuti
kegiatan musyawarah tersebut tetap diskenario untuk kosong jam juga sesuai
jadwal pelaksanaan kegiatan musyawarah guru, dan bagi guru tersebut artinya
hari itu adalah hari bebas mengajar, dan karenanya...
Read more »
Posted by Anang Dwijo Suryanto on Selasa, Maret 28, 2017
Berubahnya pemegang kendali kekuasaan seringkali membawa perubahan
pada kebijakan. Termasuk pada kebijakan seragam pegawai/guru. Guru yang awalnya
tiap hari Senin sampai hari Kamis berseragam PSH Abu-abu yang “guru"
banget itu, di hari Rabu nya diganti dengan hem putih, bawahan hitam. Awal penerapan
seragam ini, banyak siswa terkesan dan bertanya tentang penampilan Bapak/Ibu
Gurunya yang lain dari pada hari sebelumnya. “Mau ada acara apa to Pak ?”,
tanya mereka. “Wah, ... Pak Rebby seperti mau ijab qobul di depan penghulu saja”.
Komentar Ibu Mitchel.
Memang dengan seragam ini, kesan dan
penampilan Bapak Ibu Guru menjadi seperti bukan seorang guru saja. Di
sekolah Pak Rebby, Bapak Ibu Guru secara
mandiri membeli sendiri seragam ini, ada yang beli jadi, ada yang...
Read more »