free counters


My site is worth $2022.1.
Berapa harga Blog/Web Anda?

WHO KNOWS, WHO IS ACTUALLY THE GREAT AND THE MOST TERRORIST IN THE WORLD ?

Sabtu, 12 Maret 2011

Semangat Mbah Tempe


Namanya Mbah Musinah. Beliau lahir tahun 1931. Umurnya sekarang sudah mencapai 80 tahun. Umur yang panjang dengan kondisi fisik yang masih relatif sehat  dan fit. Setiap hari antara jam 11.00 s/d 12.00 lewat di depan rumah. Dengan bakul di gendongan, dengan langkah kaki terseret seperti menarik beban berat. Dengan jalan terbungkuk-bungkuk, dengan sesekali menyeka keringat di dahi menggunakan selendang atau jarik yang digunakan menggendong bakul berisi tempe, barang dagangannya.
Rumahnya sekitar 2 kilo meter dari rumahku. Aku sering bertemu beliau, di depan rumahku, atau tak jarang di tengah sawah, saat aku menjemput anak terkecilku yang sekolah TK dan pulang jam 13.00. Pada saat itulah .. saat matahari terik-teriknya, .. aku lihat betapa beliau kelihatan sangat kepanasan dan kelelahan. Sesekali jalannya berhenti untuk istirahat menyeka keringat. Atau minggir karena ada kendaraan yang lalu di dekatnya. "Mbah Tempe" ... Ya, ... kami memangilnya ........
dengan sebutan itu. Meski usiamu telah cukup renta, .. namun nyata terlihat semangat yang terus membaja. Semangat untuk mengais rizki dari Illahi Rabbi, Sang Pemberi dan Pengatur Rejeki. Tak peduli terik matahari menampar pipi.  Kami tak tahu pasti, keadaankah yang membuat beliau seperti itu. Keadaan ekonomikah yang memaksamu masih terus menjajakan tempe untuk membantu mencukupi kebutuhan anak cucumu ? Atau engkau adalah figur yang tak mau berpangku tangan saja,.. melarutkan diri dalam waktu tak berkegiatan ? Karena sebagian orang-orang lanjut sepertimu memiliki sifat seperti ini. Tapi apapun alasanmu Mbah Tempe ... kami salut atas semangatmu ! Kami ingin generasi kami dan generasi setelah kami memiliki semangat sepertimu. Anak-anak kami ... pewaris tahta negeri ini,.. semoga terinspirasi oleh semangatmu, mengikuti semangat membaramu, untuk belajar, .. berkarya dan juga beribadah ... Karena terus terang Mbah Tempe, .. kami sangat prihatin melihat anak-anak kami. Paling tidak .. ini yang yang saya lihat di sekolah tempat kami mengajar. Betapa mereka begitu lemah semangat belajarnya,.. begitu rapuh kemandiriannya. Begitu tipis rasa percaya dirinya. Ya ... betul-betul sangat jauh ... bila harus kami bandingkan dengan jaman kami dulu. Memang .. mereka tak bisa begitu saja disalahkan. Semuanya berperan dalam terbentuknya sikap yang demikian,.. Kemudahan, .. perkembangan jaman, godaan-godaan yang dihadapi anak-anak sekarang jauh lebih berat dan besar dibanding dengan jaman generasi kami. Lebih-lebih generasimu .. Mbah Tempe. Apalagi ditunjang oleh lemahnya pengawasan dan minimnya kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya... Akan tetapi Mbah Tempe,.. Insya Allah kami masih tetap optimis dan berusaha untuk tetap memiliki semangat sepertimu,.. Terakhir .. kami mohon doamu Mbah ... Kami pun selalu berdoa untukmu semoga Allah memberi kekuatan kepadamu untuk terus berkarya dan ... ngomong-ngomong ... Mbah Tempe Sholat apa nggak ya .. ? Kalo berjalan kaki 5 km di terik matahari setiap hari saja mampu, tentu sholat yang lebih ringan dari itu secara fisik, bisa dan mampu dilakukannya. Semoga ... Amin ...

0 komentar:

Posting Komentar

Slide

Picture Talk More Slideshow: Anang’s trip to Kabupaten Nganjuk (near Kediri), Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Kediri slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.
Anang Dwijo Suryanto. Diberdayakan oleh Blogger.

 
Powered by Blogger