Tahun 2011 Pemerintah Tambah Hutang Rp 200 Triliun .
Ketika hutang melilit kita, maka integritas diri tak lagi utuh. Rapuh seperti kayu kering dimakan rayap. Kemandirian sebagai bangsa luntur ditelan perintah dan larangan mereka yang tak lagi kuasa kita tolak. Tangkap ini ! Ganyang itu ! Pakai kebijakan ini ! Buang kebijakan yang berpihak rakyatmu ! Filsafat aksara Jawa, .. mati bila dipangku, .. termasuk dipangku dengan hutang menggunung, .. dengan segala kemudahan yang dijanjikan, dengan segala konsekuensi yang tak perlu dipertimbangkan, ... termasuk berapa generasi lagi ke depan yang mampu membayar lunaskan ... Atau .. tak pernah mungkin ... ? Itu bukan urusan sekarang. Hutang ... hutang ... dan hutang ... Apa memang negeri ini tak lagi mampu bertahan tanpa hutang ? Hidup tanpa hutang ? Sungguh ini fakta yang berjungkir balik dengan label ... "negeri kaya raya ... gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja, tongkat kayu dan batu jadi tanaman ..." Ironisnya, dana yang bersumber dari hutang ini, ... ketika dikucurkan dalam bentuk proyek dan semacamnya bak anak kijang lemah, di tengah-tengah serigala lapar koruptor, birokrat bejat yang rakus melahap dana-dana utangan ini ...
(Januari-Maret 2010), pemerintah Indonesia
kembali menambah jumlah pundi-pundi utangnya sebesar Rp 67,3 triliun.
Jumlah utang ini diperoleh dari hasil penjualan surat utang atau Surat
Berharga Negara (SBN). Demikian disampaikan dalam pengumuman Direktorat
Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Sabtu (3/4/2010).
Dari jumlah Rp 67,3 triliun, sebanyak Rp 37,4 triliun didapat melalui lelang Surat Berharga Negara (SBN). Hingga 1 April 2010, total realisasi penerbitan SBN baik melalui lelang, bookbuilding, maupun private placement telah mencapai Rp 67,3 triliun atau 38,5% dari total target gross issuance tahun 2010.
Pada tahun 2010 ini sesuai dengan rencana APBN 2010, pemerintah akan mencari utang lewat penerbitan SBN sebesar Rp 104,4 triliun. Target yang diumumkan tersebut hanya memperhitungkan penerbitan SBN melalui lelang dan tidak termasuk penerbitan melalui bookbuilding (SBN valas dan SBN ritel) maupunprivate placement.
Di triwulan II-2010, pemerintah akan menerbitkan SBN melalui lelang sebesar Rp 29,4 triliun.
Dari jumlah Rp 67,3 triliun, sebanyak Rp 37,4 triliun didapat melalui lelang Surat Berharga Negara (SBN). Hingga 1 April 2010, total realisasi penerbitan SBN baik melalui lelang, bookbuilding, maupun private placement telah mencapai Rp 67,3 triliun atau 38,5% dari total target gross issuance tahun 2010.
Pada tahun 2010 ini sesuai dengan rencana APBN 2010, pemerintah akan mencari utang lewat penerbitan SBN sebesar Rp 104,4 triliun. Target yang diumumkan tersebut hanya memperhitungkan penerbitan SBN melalui lelang dan tidak termasuk penerbitan melalui bookbuilding (SBN valas dan SBN ritel) maupunprivate placement.
Di triwulan II-2010, pemerintah akan menerbitkan SBN melalui lelang sebesar Rp 29,4 triliun.
Dan di tahun 2011 ini hutang yang dicanangkan adalah sebesar Rp 200,6 triliun .....
0 komentar:
Posting Komentar