“Wuaaa … drijiku tugel … !“ Terdengar teriakan keras
dari dalam kamar mandi siswa. Seorang siswa menangis histeris keluar dari kamar
mandi, dengan memegang jari tangan kirinya yang berlumuran darah.
Setelah
pelajaran Olah Raga hari itu, siswa berniat ganti
pakaian di kamar mandi. Siswa dengan satu temannya masuk ke kamar mandi
dengan tergesa-gesa, berebutan dengan teman lain nya. Begitu masuk kamar
mandi,
temannya segera dengan secepat kilat menutup pintu dengan keras. Tanpa
menyadari bahwa jari tangan kiri temannya masih ada di sela-sela pintu.
Tak
ayal jari itupun tergencet pintu, putus dengan darah memuncrat.
Kebiasaan
mengakhiri kegiatan pembelajaran Mata
Pelajaran PenjasOrkes dengan sesi pengakhiran yang prosedural (diakhiri
dengan berganti pakaian, doa bersama dan siswa dikondisikan sudah siap
dengan pelajaran selanjutnya) memang cenderung
tidak dilakukan. Seringkali setiap kali selesai penyampaian materi yang
dilanjutkan dengan praktik, siswa yang telah selesai praktik terlebih
dahulu,
berkeliaran ...… bermain bola dengan sekelompok teman lainnya, beli
jajan di
kantin … atau sekedar melihat-lihat kelas lain yang sedang diajar.
Kejadian
serupa terjadi setahun lalu, ketika seorang siswi selesai pelajaran
PenjasOr
(waktu pelajaran belum habis, tapi siswi telah selesai praktik) berada
di kelas
dan berkejar-kejaran dengan temannya. Sebuah kayu patahan meja,
menghadang
kakinya, membuat dia jatuh tersungkur
dan mulut membentur lantai, hingga 2 giginya patah, dan 1 tanggal …
0 komentar:
Posting Komentar