Ada Mas Topek Oyi, Kak Ros, Ratih Dandelion, Rakasiwi Galuh, Siti Munawaroh, robinspaa ! Ayo bergabung di Facelim, Jejaring Sosial Muslim !
Karnaval Antara Manfaat dan Penghamburan Uang
Ternyata biaya untuk perayaan Karnaval Kemerdekaan setiap tahun sangat besar. Tak bisakah uang sebesar itu dialihkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat ?
Hentikan Tayangan Sampah di TV
Banyak acara sampah di TV yg rentan merusak mental dan moral generasi tanpa kita sadari
Rapat Pleno Kenaikan Kelas
Inilah deskripsi suasana Pleno untuk menentukan kenaikan kelas .. simak selengkapnya
Kereto Pandhosa
Artikel ini bicara tentang kematian seseorang diantara kita ... Kematian yang kita tak pernah bisa lepas darinya, ... dimanapun kita berusaha menghindarinya
Video Aksi Porno
Artikel tentang maraknya peredaran video porno. Lengkap dengan klip porno yang sangat vulgar. Jangan DILIHAT !
Hutang Negeriku ... Wow ...
Sadar nggak kita, .. bahwa negara kita yang kaya raya ini ternyata juga kaya akan HUTANG
Rambut
Artikel yang mengajak kita untuk mencoba mengamati mode rambut kita dari masa ke masa
Allah Selalu Mengawasi kita
Pernahkah anda merasa tingkah laku anda tidak ada yang memperhatikan ? Jika ya ... anda salah besar ... !
Pendekar Munafik HAM ...
Betapa bajingannya negara Barat yang mendeklarasikan dirinya sebagai pejuang HAM, tetapi menindas warga muslimnya, hanya karena menggunakan hak azazinya dalam berpakaian
Guru Profesional
Artikel yang bicara tentang Guru Profesional antara fakta dan idealnya
Posted by Anang Dwijo Suryanto on Minggu, Februari 27, 2011
Setelah sekian kali dominasi kelulusan siswa ada sepenuhnya di tangan pemerintah Pusat. Setelah kelulusan siswa yang telah menempuh pendidikan selama 3 tahun
seolah dan hampir bisa dipastikan sangat ditentukan oleh nasib siswa selama 3
atau 4 x 120 menit ketika dia mengerjakan soal-soal Ujian Nasional. Setelah
nyata di lapangan bagaiamana sepak terjang sekolah dalam pelaksanaan Ujian
Nasional, yang terobsesi siswa di sekolahnya harus lulus 100%,.
Posted by Anang Dwijo Suryanto on Rabu, Februari 23, 2011
Karena takut didatangi pencuri, maka warga suatu perumahan menyewa penjaga
atau Satpam. Tetapi terkadang pencurian masih terjadi meski Satpam sudah
dibayar. Hal ini bisa terjadi bila Satpam tersebut lengah atau ketiduran,
sehingga si pencuri bisa melakukan aksinya. Satpam juga manusia ! Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui?
Allah SWT mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak ada lengah.
Didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT: Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung. Tidak
tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama dengan kita dimanapun
dan kapanpun saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita
berlima, maka Dia yang keenam
(QS. Al Mujadilah 7)Bahkan Allah
SWT teramat dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher kita. “Dan
Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.(QS. Qaaf 16) Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.
“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di
sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.(QS. Qaaf
17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik
maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal.
Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita (QS. Al Kahfi 49). Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita
sendiri. Ketika kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan
dan kaki akan menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol
terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka
usahakan.” (QS. Yaasiin 65) Kesimpulannya,
kita hidup tidak akan bisa terlepas di mana dan kapan saja dari pengawasan
Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat maksiyat. Tidak ada tempat untuk
mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat
dan akan dipertanyakan oleh Allah SWT dihari perhitungan kelak. Nggak Percaya
... ?Wallahu a’lam
bish showab.
Posted by Anang Dwijo Suryanto on Senin, Februari 21, 2011
Bila kamu tak termotivasi untuk giat dalam belajar, mengacuhkan kedisiplinan dalam belajar, merasa sangat malas untuk sekolah, maka ingatlah betapa susah dan menderita-nya orang tuamu harus bekerja membanting tulang demi kamu anaknya, buruh tani, tandur, matun, nguli atau mbecak, ... Atau kamu tak mencintai apa yang akan kamu lakukan dan dapatkan di sekolah, maka cintailah orang-orang yang ada di sekitarmu. Gurumu, teman sekelasmu yang lucu atau yang konyol, teman sebangku yang sering mentraktirmu jajan. Rasakan kegembiraan dari persahabatan itu. Dan belajar pun jadi menyenangkan. Bila kamu tak bisa mencintai teman-teman di sekolah kamu, maka cintailah suasana dan gedung sekolah kamu, atau Guru yang mengajar kamu. Ini akan mendorong kamu bersemangat berangkat sekolah, dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik. Bila toh kamu tak bisa juga melakukan nya, cintai pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat belajar kamu. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan akan menyenangkan juga. Namun bila kamu tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apapun yang bisa kamu sukai di ruang kelasmu : hiasan yang ada dinding, jam dinding,
Posted by Anang Dwijo Suryanto on Senin, Februari 14, 2011
Geli sekali sekaligus geram, mendengar kata-2 motivasi dari teman Pembina Upacara saat Upacara Bendera hari Senin kemaren,... "Jadi anak2,.. keberhasilan kalian, dan nama baik sekolah ini, sangat tergantung pada kalian sendiri .. Seperti yang saya sampaikan pada kalian kelas IX, hari Sabtu kemaren ... Bahwa kalian harus kompak ... harus bekerja sama dengan baik .. ! Jangan egois ... Try Out yang lalu, ... hasilmu seperti itu ... hanya 3 anak yang lulus, . kalian memang jujur, . tapi Jujur malah ajur ... " Ah ... mengapa masih ada mindset rusak seperti itu ya ..? Mau dibawa kemana nasib masa depan negeri ini, ... bila di kalangan Pendidik, masih ada yang memiliki paradigma merusak mental seperti itu ...Hal senada juga dilontarkan seorang staf pegawai Dinas Pendidikan saat ada yang menyerahkan Hasil Kelulusan Siswa tahun lalu. Katanya, .. " Ini akibat kebijakan yang mengharuskan Unas di Jatim harus bersih,.. harus jujur, ..jadinya banyak yang tidak lulus.. Pejabatnya sendiri nggak jujur, banyak yang korupsi.. lha koq yang di bawah disuruh jujur. Ketika suatu aktifitas hanya dilihat Hasilnya, tanpa melihat bagaimana Proses yang menyertainya, .. maka jadilah ... Prinsip "Halalkan Segala Cara". Ini yang terjadi saat Ujian Nasional Ulang ..
Posted by Anang Dwijo Suryanto on Senin, Februari 14, 2011
Bila kita merasa apa yang selalu kita lakukan adalah selalu dalam pengawasan orang lain .. ? Bisakah kita berbuat sekehendak hati kita ? Tentu ada ruang-2 privasi kita yang terlanggar yang membuat kita tak leluasa berbuat semau kita .. Lalu mengapa kita sering tak mampu menghadirkan Zat Yang Senantiasa Mengawasi, Mengamati, ... Menilai, ... dan Meminta pertanggung jawaban atas semua perbuatan kita kelak dalam sisi-sisi ranah perilaku kita tiap saat .. di kala apapun ... ? Padahal bila ini mampu kita terapkan ... Insya Allah kita akan senantiasa berhati-hati dalam setiap gerak langkah lisan dan perbuatan kita ... Dan ini akan membawa kita pada keselamatan hidup,.. baik hidup kita di dunia ini maupun di akherat kelak ...